A.
KEPUTUSAN Menurut Prof.Dr.Prajudi Atmosudirjo,SH.
Keputusan
adalah suatu pengakhiran dari proses pemikiran tentang suatu masalah atau
problema untuk menjawab pertanyaan apa yang harus diperbuat guna mengatasi
masalah tersebut, dengan menjatuhkan pilihan pada suatu alternatif.
B.
Pengertian Pengambilan Keputusan Menurut S.P.
Siagian
Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan
yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil
tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat.
C.
Proses Pengambilan Keputusan
Proses pengambilan keputusan merupakan
tahap-tahap yang harus dilalui atau digunakan untuk membuat keputusan. Tahap-tahap
ini merupakan kerangka dasar, sehingga setiap tahap dapat dikembangkan lagi
menjadi beberapa sub tahap (disebut langkah) yang lebih khusus/spesifik dan
lebih operasional.
Secara umum, proses pengambilan keputusan
terdiri atas tiga tahap, yaitu sebagai berikut :
(1)
Penemuan Masalah
Tahap
ini merupakan tahap untuk mendefinisikan masalah dengan jelas, sehingga
perbedaan antara masalah dan bukan masalah (misalnya isu) menjadi jelas.
(2)
Pemecahan Masalah
Tahap
ini merupakan tahap penyelesaian terhadap masalah yang sudah ada atau sudah
jelas. Langkah-langkah yang diambil adalah sebagai berikut :
Identifikasi alterntif-alternatif keputusan
untuk memecahkan masalah
Perhitungan mengenai faktor-faktor yang tidak
dapat diketahui sebelumnya atau di luar jangkauan manusia, identifikasi
peristiwa-peristiwa di masa datang (state of nature)
Pembuatan alat (sarana) untuk mengevaluasi
atau mengukur hasil, biasanya berbentuk tabel hasil (pay off table).
Pemilihan dan penggunaan model pengambilan
keputusan
(3) Pengambilan Keputusan
Keputusan yang diambil adalah berdasarkan
pada keadaan lingkungan atau kondisi yang ada, seperti kondisi pasti, kondisi
beresiko, kondisi tidak pasti, dan kondisi konflik.
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Menurut
Simon (1960) : mengajukan model yang menggambarkan proses
pengambilan keputusan. Proses ini terdiri atas tiga fase, yaitu :
1. Intelligence
Tahap ini merupakan proses penelusuran dan
pendeteksian dari lingkup problematika serta proses pengenalan masalah. Data
masukan diperoleh, diproses, dan diuji dalam rangka mengidentifikasikan
masalah.
2. Design
Tahap ini merupakan proses menemukan,
mengembangkan, dan menganalisis alternatif tindakan yang bisa dilakukan. Tahap
ini meliputi proses untuk mengerti masalah, menurunkan solusi, dan menguji
kelayakan solusi.
3. Choice
Pada tahap ini dilakukan proses pemilihan
diantara berbagai alternatif tindakan yang mungkin dijalankan. Hasil pemilihan
tersebut kemudian diimplementasikan dalam proses pengambilan keputusan.
Ketiga langkah proses pengambilan keputusan
yang telah disampaikan oleh Simon (1960) dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 1.1 Fase Proses Pengambilan Keputusan
Meskipun implementasi termasuk tahap ketiga,
namun ada beberapa pihak berpendapat bahwa tahap ini perlu dipandang sebagai
bagian yang terpisah guna menggambarkan hubungan antar fase secara lebih
komprehensif. Dalam hal ini, Model Simon juga menggambarkan kontribusi Sistem
Informasi Manajemen (SIM) dan Ilmu Manajemen/Operations Research (IM/OR)
terhadap proses pengambilan keputusan.
Dari gambar dan deskripsi di atas, jelas
bahwa Pengolahan Data Elektronik (PDE) dan SIM mempunyai kontribusi dalam fase
Intelligence, sedangkan IM/OR berperan penting dalam fase Choice. Tidak tampak
pendukung yang berarti pada tahap design.
1.
Pengambilan Keputusan Individu
Robin (1991) mengemukakan model-model
pengambilan keputusan individual, dengan pendekatan contongency (model
pengambilan keputusan yang dipilih dan diguanakan sesuai dengan situasi
tertentu, antara lain sebagai berikut :
(1)
The Satisficing Model
Esensi dari the satisficing model, pada saat
dihadapkan pada masalah kompleks, pengambil keputusan berusaha menyederhanakan
masalah-masalah pelik sampai pada tingkat dimana dia siap untuk memahaminya.
Dalam model ini pembatasan proses pemikiran diarahkan pada pengambilan
keputusan dengan bounded rationality (rasionalitas terbatas), yaitu proses
penyederhanaan model dengan mengambil inti masalah yang paling esensial tanpa
melibatkan seluruh permasalahan yang konkrit
Rasionalitas terbatas adalah batas-batas
pemikiran yang memaksa orang membatasi pandangan mereka atas masalah dan
situasi. Pemikiran itu terbatas, karena pikiran manusia tidak memiliki
kemampuan untuk memisahkan dan mengolah informasi yang bertumpuk. Bagi para
pengambil keputusan, daripada mempertimbangkan enam atau delapan alternatif,
lebih baik cukup bekerja dengan dua atau tiga alternatif untuk mencegah
kekacauan. Pada dasarnya, manusia sudah berpikir logis dan rasional, tetapi
dalam batas-batas yang sempit.
Langkah-langkah model pengambilan keputusan
ini (the satisficing model) adalah sebagai berikut :
- Penetapan tujuan pengambilan keputusan berkaitan dengan adanya masalah tertentu
- Menyederhanakan masalah
- Penetapan standar minimum dari serangkaian kriteria keputusan
- Mengidentifikasi serangkaian alternatif yang dibatasi
- Menganalisis dan membandingkan setiap alternatif, apakah memenuhi kendala, lebih besar atau sama dengan standar minimum dari serangkaian keputusan
- Apakah alternatif yang memenuhi syarat itu ada ?
- Jika ya, pilih salah satu alternatif yang dianggap terbaik
- Jika tidak, dilakukan kembali pencarian alternatif seperti pada langkah kelima
Gambar 1.2 The Satisficing Model (Robbins,
1991)
2.
Pengambilan Keputusan Kelompok
Menurut Bodily (1985) model pengambilan
keputusan kelompok dimulai dari bentuk metode yang sederhana berlanjut ke
bentuk lebih canggih, yang paling baik dilaksanakan adalah dengan bantuan
komputer. Bodily ingin menggambarkan bahwa apapun metodenya, pada dasarnya harus
dapat memasukkan preferensi individu dan selanjutnya dapat mengakomodasikan
berbagai kepentingan kelompok.
Beberapa metode pengambilan keputusan
kelompok yang dikemukakan oleh Bodily, anatara lain sebagai berikut :
(1)
Pareto Optimality
Perangkat optimal pareto memilih satu
alternatif yang tidak didominasi oleh alternatif lainnya. Kekurangan dari
Pareto adalah adanya peringkat alternatif-alternatif yang lengkap yang belum
diidentifikasi sehingga setiap individu memperoleh keuntungan dengan beralih dari
alternatif non-Pareto ke alternatif optimal pareto, karena pilihan kelompok
dimulai jika perangkat pareto telah diidentifikasi. Pendekatan yang lebih baik
adalah terlebih dahulu mengidentifikasi alternatif optimal pareto. Jika ada
beberapa alternatif pareto, dibutuhkan metode lain untuk memilih satu
alternatif.
Memilih salah satu alternatif yang tidak didominasi
oleh alternatif lainnya. Pendekatan yg lebih baik adalah dengan
mengidentifikasi alternatif optimal pareto Jika terdapat beberapa alternatif
pareto, dibutuhkan metode lain untuk memilih satu alternatif. Demikian sedikit materi yang dapat saya bagi, semoga bermanfaat. :) :)